Berita Bola

Mega Transfer Liverpool: Bagaimana Arne Slot Yakinkan Florian Wirtz Tinggalkan Bayern

Lunasportdaily – Mega Transfer Liverpool: Bagaimana Arne Slot Yakinkan Florian Wirtz Tinggalkan Bayern

Florian Wirtz akhirnya memilih Liverpool sebagai klub barunya. Meskipun Bayern Munchen sangat gencar mengejarnya, gelandang kreatif dari Bayer Leverkusen itu justru tertarik pada proyek yang disiapkan oleh tim berjuluk Merseyside Merah.

Liverpool di kabarkan telah mencapai kesepakatan senilai £116 juta, sekitar Rp2,9 triliun, untuk membawa Wirtz. Angka ini mencetak rekor baru transfer pemain di Inggris, sekaligus menunjukkan keseriusan klub dalam merekrutnya.

Namun, di balik transfer besar ini, ada cerita menarik. Didi Hamann, mantan gelandang Liverpool dan timnas Jerman, mengungkapkan bahwa pertemuan rahasia antara Wirtz dan pelatih Arne Slot menjadi titik balik keputusan sang pemain.

Pertemuan Rahasia dan Pendekatan Jangka Panjang Liverpool

Menurut Hamann, Liverpool telah lama mengincar Wirtz, bahkan sejak ia masih remaja dan baru memulai karier di Leverkusen. Klub terus menjaga komunikasi dengan keluarga Wirtz secara diam-diam. Strategi ini sangat berbeda dengan pendekatan Bayern yang lebih terbuka.

“Liverpool sudah lama menjalin kontak dengan Wirtz dan keluarganya. Mereka terkesan dengan cara klub bekerja,” kata Hamann dalam wawancaranya dengan Wette.de. Ia menyebutkan, “Pertemuan rahasia dengan Arne Slot di fasilitas latihan menjadi momen yang mengubah segalanya.”

Dalam kunjungan tersebut, Wirtz berkesempatan melihat langsung Kirkby Academy dan mengenal lebih dekat staf pelatih. Momen itu di yakini menghilangkan semua keraguannya. Slot di sebut berhasil menunjukkan proyek jangka panjang Liverpool dan peran besar yang akan Wirtz mainkan.

Gagal Di gaet Bayern, Wirtz Pilih Tantangan Baru di Premier League

Wirtz memutuskan pindah ke Inggris setelah meraih kesuksesan besar di Jerman bersama Bayer Leverkusen. Musim lalu, ia membawa klub menjuarai Bundesliga dan DFB-Pokal. Ini merupakan pencapaian langka mengingat dominasi Bayern Munchen selama bertahun-tahun.

“Dia menjuarai liga dan piala di Jerman tanpa harus bergabung dengan Bayern. Itu luar biasa,” puji Hamann. Ia juga menekankan bahwa Liverpool mendapatkan pemain yang komplet. Wirtz di kenal kreatif, tahan banting, dan memiliki koneksi bagus di lapangan, terutama dengan Jeremie Frimpong.

Pujian ini bukan tanpa alasan. Wirtz di kenal sebagai playmaker yang mampu meningkatkan kualitas rekan setimnya. Ia juga sering menunjukkan karakter kuat di lapangan, meskipun kerap mendapat tekanan fisik.

Kontrak Jangka Panjang dan Tes Medis

Wirtz akan di kontrak Liverpool hingga musim panas 2030, menunjukkan kepercayaan penuh klub terhadap potensi gelandang muda tersebut. Menurut laporan terakhir, ia di jadwalkan menjalani tes medis pada Jumat waktu setempat sebelum pengumuman resmi.

Jika proses berjalan lancar, Liverpool akan segera mengumumkan transfer ini secara terbuka. Wirtz pun akan langsung menjadi bagian dari rencana besar Arne Slot dalam era baru di Anfield.

Pelatih Pemula Tak Harus Menang, Tapi Harus Mendidik

Enrique juga mengingatkan bahwa pelatih yang baru memulai karier seharusnya tidak langsung menangani pemain muda. Sebab, mereka cenderung mengejar hasil ketimbang perkembangan teknik dasar.

Ia percaya anak-anak usia 13-14 tahun tidak membutuhkan tekanan untuk menang. Yang lebih penting adalah penguasaan teknik dan pemahaman permainan.

“Untuk pelatih pemula, jika kalian ingin berkembang dan membina anak-anak, itu bagus. Fokuslah pada teknik mereka, itu satu-satunya yang penting di usia 13-14 tahun, bukan taktik atau fisik,” tegas Luis Enrique.

Aldo Serena: Ini Jalan yang Harus Di ikuti Sepak Bola Italia

Pernyataan Enrique tidak sekadar lewat di telinga Aldo Serena. Ia mengaku sangat terkesan dengan wawancara tersebut dan membagikannya kembali di media sosial.

Menurutnya, kata-kata Enrique sangat relevan dengan kondisi pembinaan di Italia yang cenderung stagnan. Serena bahkan menyebutnya sebagai pelajaran penting setelah final Liga Champions.

“Dia memberi kami pelajaran yang tak terlupakan di Final Liga Champions, dan mungkin karena itu kata-katanya sangat mengena,” ujar Aldo Serena.

Tinggalkan Balasan