Performa Wakil 2 Wakil Indonesia yang Bantu ASEAN All Stars Kalahkan MU: Kakang Rudianto Kantongi Garnacho!
Lunasportdaily– Laga eksibisi antara ASEAN All Stars vs Manchester United yang digelar pada akhir Mei 2025 menjadi perhatian besar publik Asia Tenggara. Tidak hanya karena mempertemukan klub raksasa Inggris dengan kombinasi pemain terbaik dari Asia Tenggara, tetapi juga karena tampilnya dua pemain muda Indonesia: Kakang Rudianto dan Marselino Ferdinan. Kedua pemain ini bukan hanya sekadar pelengkap dalam skuad, melainkan berkontribusi penting dalam kemenangan mengejutkan ASEAN All Stars 2-1 atas Manchester United.
Kakang Rudianto: Tembok Kokoh dan Pengunci Garnacho
Salah satu sorotan utama laga ini adalah performa solid Kakang Rudianto, bek muda Persib Bandung yang dipercaya tampil sejak menit awal. Berhadapan dengan barisan serang Manchester United yang diisi nama-nama top seperti Alejandro Garnacho, Amad Diallo, hingga Jadon Sancho, Kakang tampil tenang dan disiplin.
Tugas utama Kakang di laga ini adalah mengawal pergerakan Garnacho, winger lincah yang baru saja menikmati musim impresif bersama Setan Merah. Sepanjang babak pertama, Kakang berhasil meminimalisir ancaman dari sayap kiri MU
Garnacho yang biasanya eksplosif terlihat kesulitan menembus pertahanan ASEAN All Stars, berkat posisi Kakang yang selalu disiplin dan kemampuan membaca permainan yang matang. Beberapa kali, Kakang berhasil melakukan tekel bersih serta intersepsi penting yang mematahkan serangan MU. Di menit ke-31, Kakang bahkan sukses melakukan blok krusial terhadap tendangan keras Garnacho di dalam kotak penalti.
Aksi tersebut mendapatkan sorakan meriah dari penonton di stadion, yang mayoritas mendukung ASEAN All Stars.
Sama-sama Jadi Pemain Cadangan
Di pertandingan ini, baik Kakang Rudianto dan Malik Risaldi sama-sama tidak bermain sebagai starter. Kim Sang-sik baru memainkan keduanya di babak kedua.
Kakang masuk terlebih dahulu di menit ke-68. Ia menggantikan bek Timnas Singapura, Irfan Fandi.
Sementara Malik baru bermain di menit ke-81. Ia menggantikan winger Timnas Malaysia, Azam Azmi.
Marselino Ferdinan: Kreator Serangan Tengah
Jika Kakang mencuri perhatian di lini belakang, maka Marselino Ferdinan tampil sebagai dinamo lini tengah. Gelandang muda asal KMSK Deinze (Belgia) itu masuk sebagai pemain pengganti di awal babak kedua.
Keputusan pelatih ASEAN All Stars terbukti jitu, karena Marselino langsung menghadirkan kreativitas dan determinasi yang mengubah arah permainan.
Di menit ke-57, Marselino menjadi kreator dari gol penyama kedudukan. Ia mengirim umpan terobosan presisi kepada penyerang Vietnam, Nguyen Tien Linh, yang kemudian berhasil menaklukkan penjaga gawang MU, André Onana. Umpan vertikal Marselino menunjukkan visi bermain yang matang, sekaligus kemampuannya untuk tampil percaya diri melawan pemain-pemain kelas dunia.
Tak hanya mencatat assist, Marselino juga aktif dalam melakukan pressing dan duel-duel lini tengah. Meski secara fisik kalah dibanding gelandang MU seperti Scott McTominay atau Kobbie Mainoo, Marselino mampu mengimbangi dengan kelincahan dan kecerdasannya membaca ruang.
Momen Bersejarah bagi ASEAN dan Indonesia
Kemenangan ASEAN All Stars atas Manchester United bukan hanya sekadar hasil pertandingan persahabatan. Ini adalah simbol kemajuan sepak bola Asia Tenggara, serta panggung pembuktian bahwa talenta muda dari kawasan ini bisa bersaing di level tertinggi.
Khusus bagi Indonesia, performa Kakang dan Marselino menjadi bukti bahwa regenerasi pemain berjalan ke arah positif. Kakang, yang masih berusia 22 tahun, dan Marselino yang baru 21, menunjukkan bahwa Indonesia punya potensi besar di masa depan. Tidak berlebihan jika banyak pengamat menyebut mereka sebagai calon bintang masa depan Garuda.
Kakang Tampil Solid.
Performa Kakang Rudianto semenjak masuk ke lapangan bisa dikatakan sangat solid. Ia menjaga pertahanan ASEAN All-Stars dengan sangat baik.
Sebagai informasi, setelah MU kebobolan di menit ke-71, Setan Merah tampil menggebrak. Serangan demi serangan terus dilancarkan oleh Setan Merah ke gawang ASEAN All-Stars.
Kakang mampu berkoordinasi dengan baik dengan tandemnya. Ia berhasil membuat Alejandro Garnacho tidak berkutik, di mana Garnacho kesulitan menembus penjagaan bek Persib itu.
Malik Minim Aksi, Tapi Berbahaya
Pada saat itu MU benar-benar membombardir pertahanan ASEAN All-Stars. Sehingga mereka sulit untuk melakukan serangan.
Ada satu momen yang cukup menarik perhatian dari Malik di masa injury time. Pada saat itu, ASEAN All-Stars melakukan serangan balik dan ia berada di posisi membahayakan.
Alhasil Godwill Kukonki terpaksa menarik baju Malik hingga ia terjatuh. Sehingga pemain muda MU itu mendapatkan kartu kuning.
Reaksi dan Harapan ke Depan
Penampilan cemerlang kedua pemain Indonesia ini langsung menuai pujian dari netizen dan media sosial. Banyak yang berharap performa mereka bisa membuka jalan untuk karier di luar negeri, terutama bagi Kakang yang hingga kini masih membela klub lokal.
Sementara itu, Marselino yang sudah bermain di Eropa diharapkan bisa terus berkembang dan menjadi andalan timnas dalam berbagai ajang internasional ke depan.
Penutup
Pertandingan ASEAN All Stars vs Manchester United bukan sekadar laga hiburan, melainkan panggung pembuktian. Dan dua pemain muda Indonesia, Kakang Rudianto dan Marselino Ferdinan, telah membuktikan bahwa mereka layak berdiri di panggung tersebut. Kakang sukses mengunci Garnacho, sementara Marselino jadi motor serangan. Sebuah malam yang layak dikenang, dan mudah-mudahan menjadi awal dari lebih banyak cerita sukses bagi sepak bola Indonesia.