Timnas Indonesia U-17 Bakal Tambah Amunisi Pemain Keturunan Sebelum Terjun ke Piala Dunia U-17 2025
Lunasportdaily- Timnas Indonesia U-17 terus mempersiapkan diri untuk menghadapi ajang prestisius Piala Dunia U-17 2025. Setelah sukses menjadi tuan rumah pada edisi 2023, kini Garuda Muda kembali membidik panggung dunia, kali ini dengan target yang lebih tinggi. Salah satu langkah strategis yang sedang dijajaki adalah menambah amunisi pemain keturunan guna memperkuat komposisi skuad.
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) bersama pelatih timnas U-17 telah membuka komunikasi dengan sejumlah pemain muda berdarah Indonesia yang bermain di luar negeri. Mereka dianggap memiliki kualitas mumpuni untuk bersaing di level dunia, serta pengalaman sepak bola yang lebih maju karena ditempa di akademi dan klub-klub Eropa.
Pencarian Bakat Diaspora
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menegaskan komitmennya untuk terus mencari dan memfasilitasi proses naturalisasi pemain-pemain keturunan yang bersedia memperkuat timnas. Menurutnya, ini bukan hanya soal mengejar prestasi instan, melainkan bagian dari pembangunan jangka panjang sepak bola Indonesia.
“Kalau kita mau bersaing di level tertinggi, kita harus memanfaatkan semua potensi yang kita miliki, termasuk talenta diaspora. Tapi yang terpenting, mereka harus punya semangat nasionalisme dan keinginan kuat untuk membela Merah Putih,” ujar Erick dalam wawancara terbaru.
Proses pencarian ini melibatkan tim pencari bakat (scouting team) yang dibentuk PSSI dan bekerja sama dengan diaspora Indonesia di berbagai negara seperti Belanda, Jerman, Inggris, dan Belgia. Sejumlah nama sudah mulai mencuat, meski belum diumumkan secara resmi ke publik karena masih dalam tahap verifikasi dokumen dan negosiasi personal.
Fokus ke Kualitas dan Kebutuhan Tim
Pelatih Timnas U-17, yang saat ini sedang melakukan pemantauan pemain lewat seleksi nasional dan internasional, menekankan bahwa perekrutan pemain keturunan bukan sekadar “menumpuk pemain Eropa”. Fokus utamanya tetap pada kualitas, karakter, serta kecocokan dengan gaya bermain tim.
“Kami tidak akan asal ambil pemain hanya karena mereka bermain di luar negeri. Mereka harus punya karakter kuat, disiplin tinggi, dan mampu menyatu dengan pemain lokal. Ini soal membangun tim yang solid, bukan sekadar nama besar,” jelas pelatih.
Dalam beberapa bulan ke depan, PSSI dijadwalkan mengadakan pemusatan latihan (TC) jangka panjang untuk mematangkan persiapan tim. TC ini juga akan menjadi ajang seleksi akhir bagi pemain keturunan yang lolos tahap awal. Beberapa dari mereka bahkan diproyeksikan untuk mengikuti laga uji coba internasional demi mengukur kemampuan dalam situasi pertandingan sesungguhnya.
Pembelajaran dari 2023
Piala Dunia U-17 2023 memberikan banyak pelajaran berharga bagi Indonesia, terutama soal kualitas lawan-lawan yang dihadapi. Meskipun tampil dengan semangat tinggi di hadapan publik sendiri, Timnas U-17 gagal melaju jauh karena faktor pengalaman dan kualitas individu yang masih kalah dibandingkan tim-tim besar seperti Maroko, Brasil, dan Spanyol.
Oleh karena itu, kombinasi antara pemain lokal potensial dan pemain diaspora dinilai sebagai jalan terbaik untuk meningkatkan daya saing tim. Keberadaan pemain keturunan yang sudah terbiasa dengan atmosfer kompetisi Eropa diharapkan bisa menjadi mentor sekaligus penopang kekuatan tim secara keseluruhan.
Dukungan Publik dan Harapan Besar
Antusiasme publik terhadap Timnas U-17 kembali meningkat menjelang Piala Dunia 2025. Banyak yang berharap tim muda ini bisa menjadi tonggak generasi emas sepak bola Indonesia. Dukungan untuk merekrut pemain diaspora pun mendapat sambutan positif, selama tetap menjaga keseimbangan dengan pengembangan talenta lokal.
“Yang penting jangan sampai pemain lokal terpinggirkan. Kalau bisa bersinergi, pasti hasilnya luar biasa,” komentar salah satu warganet dalam diskusi daring tentang perkembangan timnas U-17.