Berani Tolak Pinangan Manchester United, Gareth Bale Akhirnya Berikan Penjelasan
Manchester United merupakan salah satu pelabuhan idaman pesepak bola dunia. Tapi, tidak sedikit pula yang berani menolak pinangan Setan Merah.
Salah satunya adalah Gareth Bale. Sosok berkebangsaan Wales itu akhirnya mengungkap alasan di balik keputusan menepis tawaran MU pada 2007.
Ketika itu Bale berusia 17 tahun dan memperkuat Southampton. Dia baru saja menembus tim utama pada 2006/2007 dan membantu Southampton menjuarai Championship sekaligus promosi ke Premier League.
Masih mengisi posisi bek kiri, Bale menunjukkan insting menyerang tinggi dengan torehan lima gol. Kemampuan tersebut menarik minat berbagai raksasa Inggris.
Manchester United adalah salah satunya. Demi memenangkan persaingan, Setan Merah bahkan mengutus sesama pemain Wales yakni Ryan Giggs untuk meyakinkan Bale agar berlabuh di Old Trafford.
Namun, Bale akhirnya memilih pergi ke Tottenham Hotspur. Sebab, dia tidak mau hanya mendekam di bangku cadangan.
“Saat itu MU merupakan tim terbesar di Inggris, merebut berbagai gelar dengan pemain terbaik dan pelatih terbaik. Merupakan langkah mudah pergi ke sana. Tapi saya ingin tampil reguler,” ungkap Bale dikutip Manchester Evening News.
“Di usia itu, banyak pemain memilih uang dan datang ke klub terbesar. Tapi penting bagi perkembangan saya untuk terus bermain,” sambung Bale.
Bale sempat disebut sebagai jimat buruk karena Tottenham gagal meraih kemenangan dalam 24 penampilan pertamanya bersama tim. Namun, semua berubah ketika krisis cedera menyerang.
Keterbatasan pemain membuat Bale bermain lebih ke depan. Di posisi ini potensi Bale keluar seluruhnya.
Dia tercatat mencetak 49 gol dalam 127 penampilan pada tiga musim terakhir bersama Tottenham. Kinerja tersebut meyakinkan raksasa Spanyol Real Madrid untuk memecahkan rekor transfer baginya.
Di sana Bale mendulang banyak trofi. Menyusul periode sulit karena diterpa cedera, dia memutuskan pensiun Januari 2023 di usia 34 tahun.
Bale bukan satu-satunya nama besar yang menolak Manchester United ketika sedang dalam masa jayanya. Alan Shearer juga mengabaikan pinangan MU ketika berkibar di Blackburn Rovers.
Dia memilih klub kampung halaman Newcastle United untuk melanjutkan karier. Di St James’ Park, Shearer menahbiskan diri menjadi top skor sepanjang masa era Premier League.