Berita Bola

Ganesha Putera Menilai TC Panjang Timnas Indonesia U-20 Tidak Relevan

Ganesha Putera
Ganesha Putera angkat bicara terkait kebijakan PSSI yang kerap menggelar pemusatan latihan atau Training Center (TC) dalam jangka panjang untuk Timnas Indonesia U-20. Dia menyebut bahwa program tersebut sudah tidak relevan diterapkan untuk Timnas Indonesia kelompok usia.

Opini tersebut dilontarkannya dalam live Instagram bahwa “Kebijakan TC jangka panjang jadi tidak relevan karena pada akhirnya di Timnas Indonesia usia muda kita tidak perlu membangun chemistry, ini yang dibangun adalah pemain bukan tim.” Kemudian dilanjutkannya, “TC jangka panjang ada banyak permasalahan, bagaimana pemain harus meninggalkan keluarganya, tinggal lama di hotel, secara psikologis mereka latihan terus tanpa ada pertandingan.”

PSSI Harus Ubah Mindset
Menurut Ganesha Putera, PSSI perlu mengubah mindset antara tim sepak bola junior dan bola senior agar tidak disamakan lagi. Dia berkata, “Jadi kalau di sepak bola senior, dalam hal ini konteks adalah klub profesional dan Timnas Indonesia senior, itu konsep mencari prestasi. Jadi semua kompetitif untuk mencari prestasi.” Dia pun mengatakan tim junior hakikat pembinaan sepak bola usia muda bukan mencari prestasi, melainkan bagaimana bisa mencetak pemain untuk bisa dipromosikan ke level senior.

Lebih lanjut, Ganesha Putera berkata, “Contoh akademi Persipura bisa cetak Ramai Rumakiek yang main ke level senior. Mereka terhenti di fase grup Elite Pro Academy, tetapi bisa cetak pemain sekelas Ramai Rumakiek. PSIS Semarang ada Pratama Arhan. Padahal di level junior PSIS tidak pernah juara, tetapi Arhan bisa main di Liga Jepang.” Dia juga berpendapat bahwa semua itu hanya perlu mencari solusi yang baik dan terbaik untuk satu sepak bola Indonesia secara umum dan untuk pengembangan pemainnya. Terlebih, PSSI harus bisa mengubah mindset terkait sepak bola junior perlu dibedakan dengan sepak bola senior.

Persija Harus Kirim Pemain Terbanyak
Selain itu, Ganesha Putera juga menanggapi kebijakan PSSI terkait pemanggilan pemain yang tidak jarang merugikan klub, termasuk Timnas Indonesia U-20. Itulah mengapa, klub berjulukan Macan Kemayoran tersebut menjadi salah satu klub yang menentang keras program pemusatan latihan jangka panjang yang dilakukan PSSI.

Kritik tersebut sebelumnya disampaikan pelatih kepala Persija, Thomas Doll. Tidak heran, sebab Persija Jakarta menjadi klub penyumbang pemain terbanyak di pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023. Adapun TC tersebut digelar pada 1-28 Februari 2023 di Jakarta.

Dalam hal ini, dari 30 pemain yang dipanggil untuk mengikuti TC, sembilan di antaranya adalah penggawa Macan Kemayoran. Sembilan pemain tersebut diantaranya: Achmad Maulana Syarif, Alfriyanto Nico Saputro, Cahya Supriadi, Doni Tri Pamungkas, Frengky Deaner Missa, Ginanjar Wahyu Ramadhani, Muhammad Ferarri, Resa Aditya Nugraha dan Barnabas Sobor.

Ganesha Putra juga mengatakan bahwa komunikasi yang dibangun ada banyak opsi. Komitmen Persija sebagai satu di antara pendiri PSSI adalah memberikan dukungan penuh terhadap sepak bola Indonesia dan Timnas Indonesia. Tentunya dengan cara yang mereka anggap lebih efektif dan efisien sehingga Timnas Indonesia mendapat sesuatu yang baik. Lebih lanjutnya, Ganesha Putera mengatakan “Untuk level senior sudah ditegaskan Dirtek PSSI bahwa tidak akan ada lagi TC jangka panjang dan TC hanya dilakukan saat FIFA Matchday. Saya pikir itu langkah baik, tinggal timnas junior nanti bagaimana.”

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan