Protes Menyala Kembali: Fans Manchester United Bersiap untuk Mengecam Keluarga Glazer
Bola telah mulai bergulir untuk musim Liga Inggris 2023/2024, tetapi di luar lapangan, drama tidak kunjung berakhir bagi Manchester United. The Red Devils tidak hanya berjuang di atas rumput hijau, tetapi juga di hadapan tribun tribun setia mereka yang tak sabar menunggu perubahan. Fans setia Setan Merah telah menggelar aksi protes anti-Glazer yang lebih besar lagi, menegaskan keinginan mereka agar keluarga Glazer segera mundur dari kepemilikan klub.
Di belakang tiap serangan cemerlang dan gol indah Manchester United, terdapat suara-suara yang tak terdengar. The 1958, kelompok fans yang telah membaur dalam bayang-bayang, telah mengambil peran penting dalam menunjukkan ketidakpuasan fans terhadap kepemilikan keluarga Glazer. Mereka adalah pahlawan tak dikenal dalam perang melawan ketidaktahuan, menjadikan diri mereka sebagai penjaga api semangat para fans.
“18 tahun ketidaktahuan, 18 tahun diam. Dibutuhkan resolusi,” demikian bunyi unggahan Twitter resmi The 1958. Ini adalah seruan untuk bersatu dalam pembangkangan, untuk mengakhiri era kepemilikan yang kontroversial ini dan membawa perubahan yang sangat dibutuhkan.
Sejak isyarat keluarga Glazer tentang kemungkinan penjualan klub pada November 2022, para fans telah tinggal dalam ketidakpastian. Namun, proses pengambilalihan ini tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan. Saat memasuki musim 2023/2024, status kepemilikan tetap berada di tangan keluarga asal Amerika tersebut. Protes terus berlanjut, semakin menguatkan tekad para fans untuk meraih perubahan.
Namun, ada cahaya di ujung terowongan. Laporan yang baru-baru ini muncul memberi harapan baru bagi para fans. Menurut laporan The Sun, penjualan klub senilai £6 miliar hampir mencapai akhirnya. Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, seorang tokoh dari Qatar, diharapkan menjadi pemilik baru yang akan membawa angin segar bagi Manchester United.
Sheikh Jassim telah setuju untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Glazers sejak November 2022. Bukan hanya kepemilikan, tetapi ia juga berjanji untuk menginvestasikan dana besar dalam mengembangkan Old Trafford dan fasilitas pelatihan Carrington. Langkah ini memberi harapan baru bagi fans, bahwa masa depan klub bisa cerah dan berjaya sekali lagi.
Sementara proses pengambilalihan terus berlanjut, Manchester United tetap harus berkompetisi di lapangan. Klub telah melakukan pergerakan signifikan di jendela transfer musim panas 2023, dengan mengamankan tanda tangan pemain seperti Mason Mount, Andre Onana, dan Rasmus Hojlund. Namun, pekerjaan belum selesai.
Para fans berharap untuk melihat penambahan lebih lanjut dalam skuad mereka sebelum bursa transfer musim panas ditutup. Dalam upaya untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Harry Maguire, nama-nama seperti Jean-Clair Todibo dan Benjamin Pavard muncul sebagai target utama.
Di tengah segala perubahan dan ketidakpastian, satu hal tetap tak berubah: semangat merah para fans Manchester United. Dengan protes dan harapan yang tak pernah padam, mereka terus menjadi pilar kekuatan klub. Bagaimanapun juga, apapun yang terjadi di masa depan, fans Setan Merah akan selalu menjadi bagian integral dari kisah Manchester United yang penuh liku-liku.