Mau Wawancara Timnas Maroko U-17, Eh Gak Bisa Bahasa Inggris!
Lunasportdaily– Mengejar Timnas Maroko U-17 bukan perkara yang mudah. Latihan mereka lebih sering tertutup. Sekali menggelar latihan terbuka, wawancara dengan anggota Timnas Maroko U-17 sangat terbatas karena kendala bahasa.
Timnas Maroko U-17 lebih sering menggelar latihan tertutup jelang Piala Dunia U-17 2023. Nah, Maroko kemudian menggelar sesi latihan terbuka pada Kamis (9/11/2023) di Lapangan C Kompleks Stadion Gelora Bung Tomo.
Ini adalah sesi latihan resmi atau official training. Latihan digelar secara terbuka, dengan waktu terbatas. Hanya 15 menit pertama yang bisa dihadiri penonton, dalam hal ini jurnalis.
Maroko menyediakan tiga narasumber untuk diwawancara momen itu. Hanya saja, tidak semuanya bisa diwawancara karena kendala bahasa. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters
Sesuai dengan agenda yang dibagikan, ada tiga narasumber yang bisa diwawancara dari kubu Timnas Maroko U-17. Tiga narasumber itu adalah pelatih Said Chiba, serta dua pemain Anas Alaoui dan Muhammad Katiba.
Ada kesempatan untuk melakukan wawancara pada ketiganya. Namun, Said Chiba tidak bisa diwawancara. Salah satu staf Timnas Maroko U-17 menjelaskan bahwa Said Chiba hanya melakukan wawancara dengan bahasa Arab.
Jadi, Said Chiba hanya melayani wawancara dengan media-media Maroko. Muhammad Katiba juga begitu. Jadi, dia tidak bisa diwawancara.
Lalu, staf Maroko itu memanggil Anas Alaoui untuk diwawancara beberapa jurnalis asal Indonesia. “Dia bisa melakukan wawancara dengan bahasa Inggris. Silahkan bertanya,” kata staf tersebut. Anas Alaoui pun menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan.
Anas Alaoui tercatat sebagai pemain untuk klub asal Jerman yakni Eintracht Frankfurt U-19. Pemain berposisi penyerang tengah itu cukup lama bermain di Jerman dan wajar jika penguasaan bahasa Inggris cukup bagus.
Alaoui mengakui bahwa ia sangat terkesan dengan kualitas Stadion Gelora Bung Tomo yang akan dipakai bermain Timnas Maroko. “Stadion ini sangatlah bagus,” buka Alaoui.