Timnas Indonesia Padat Jadwal, PSSI Menjamin Komitmen dengan Klub-Klub Liga 1
Serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh jadwal padat Timnas Indonesia dalam beberapa bulan mendatang tidak bisa dianggap enteng. Tidak hanya harus menghadapi kompetisi tingkat Asia seperti Piala AFF U-23 dan Asian Games 2022, tetapi juga berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2023. Tugas tidak ringan ini telah memicu kekhawatiran bagi para penggemar dan klub-klub Liga 1.
Namun, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dengan tegas menegaskan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan klub-klub Liga 1 untuk menjaga kelangsungan kompetisi dan membagi penggunaan stadion di tengah situasi yang penuh tekanan ini.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, mengungkapkan bahwa PSSI dan Liga 1 telah menemukan titik temu yang menguntungkan semua pihak. Mereka sepakat untuk tidak menghentikan liga selama berlangsungnya Piala AFF U-23 dan Asian Games 2022 karena kedua kompetisi tersebut bukan prioritas utama PSSI.
“Dalam pertemuan kami dengan perwakilan Liga 1, sudah disepakati sebelumnya bahwa Liga 1 tidak akan berhenti selama Piala AFF U-23 dan Asian Games. Kesepakatan ini didasarkan pada diskusi dengan pelatih Timnas U-23, Shin Tae-yong, dan pelatih Timnas U-20, Indra Sjafri,” ujar Erick Thohir kepada para wartawan di Gedung Kemenpora, Jumat (7/7/2023).
“Kita tidak bisa berharap bahwa Liga 1 akan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara jika liga ini berhenti total tahun ini. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memberi kesempatan kepada timnas untuk melakoni pemusatan latihan (TC) sebelum Piala Asia 2023,” tambahnya.
Sebagai gantinya, Liga 1 2023/2024 akan menghentikan kompetisinya sebelum akhir Desember 2023. Keputusan ini diambil untuk memberikan kesempatan kepada skuad timnas senior untuk mengikuti TC menjelang Piala Asia 2023.
“Liga 1 memberikan kesempatan kepada tim nasional dengan menghentikan kompetisi mulai tanggal 20 Desember. Ini dilakukan karena akan ada TC di Turki selama tiga minggu sebelum persiapan Kejuaraan AFC Asia tim senior di Doha pada bulan Januari,” jelas Ketua Umum PSSI.
Terkait penggunaan stadion, Erick Thohir juga menegaskan bahwa PSSI akan berkoordinasi dengan klub-klub Liga 1 untuk mencari alternatif stadion yang dapat digunakan saat markas mereka ‘dipinjam’ oleh tim nasional.
Sebagai bagian dari persiapan Piala Dunia U-17 2023, PSSI berencana mengajukan delapan stadion kepada FIFA, termasuk enam stadion yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
“Kami akan berdiskusi dengan klub-klub yang sudah memiliki markas sendiri. Kami akan mencari solusi dengan memetakan stadion-stadion alternatif yang bisa mereka gunakan selama Piala Dunia U-17 berlangsung,” ungkap Erick.
“Sebagai contoh, jika Gelora Bung Tomo di Surabaya sedang digunakan, ada beberapa stadion lain di sana yang bisa menjadi opsi. Begitu juga di Jawa Barat dan Jakarta. Kami akan memberikan solusi terbaik kepada klub-klub Liga 1,” tambahnya.
Delapan stadion yang akan diajukan PSSI meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar). Adapun dua stadion lainnya masih dirahasiakan oleh Erick Thohir, meskipun hampir dapat dipastikan bahwa Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi salah satunya. Hal ini mengingat renovasi stadion tersebut yang sedang dipercepat oleh pemerintah bersama PSSI untuk menyempurnakan venue tersebut.
Dengan komitmen PSSI dan kesepakatan yang telah dicapai dengan klub-klub Liga 1, diharapkan Timnas Indonesia dapat menjalani jadwal yang padat dengan lancar dan sukses. Semoga prestasi Timnas Indonesia di berbagai kompetisi bisa menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan membawa kejayaan bagi sepak bola Tanah Air.