Berita Bola

Upaya Membangkitkan Sepak Bola Putri di Indonesia Dimulai dari Level SD

sepakbola

Sepak bola putri di Indonesia selama ini memang belum mendapat perhatian yang cukup. Namun, kini semakin banyak upaya untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan prestasi sepak bola putri di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya program pelatihan sepak bola yang diselenggarakan oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Global Dairi Alami atau MilkLife.

Program pelatihan ini diberi nama “MilkLife Soccer Coaching Clinic” dan ditujukan untuk para guru sekolah dasar (SD) yang ingin mempelajari dasar-dasar teknik sepak bola yang benar. Sebanyak 45 guru olahraga mengikuti sesi pelatihan dasar sepak bola yang meliputi teori dan praktek langsung di lapangan yang dipimpin oleh pelatih sepak bola, Timo Scheunemann.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan dalam rangka untuk membangkitkan kembali sepak bola putri di Indonesia yang pernah berjaya pada era Mutia Datau. Namun, sejak itu, program pembinaan para pesepak bola putri tidak berkembang dan tidak adanya suatu program yang kesinambungan serta ekosistem yang tidak terbentuk.

Oleh karena itu, program pelatihan ini ditujukan untuk memperbaiki situasi tersebut dengan membangun stadion di Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, yang memiliki fasilitas lapangan sepak bola, atletik, dan panahan serta memberikan pelatihan kepada para guru SD mengenai teknik dasar sepak bola yang baik dan benar. Setelah guru-guru SD tersebut dilatih, mereka dapat menularkan ilmu yang telah didapat kepada para siswi di bangku SD di Kudus.

Program pelatihan ini berlangsung selama enam hari pada 13-18 Maret di Supersoccer Arena dan dipimpin oleh pelatih sepak bola asal Malang, Timo Scheunemann. Pada sesi teori coaching clinic tersebut, Timo membeberkan aneka wawasan dasar teknik dan taktik penguasaan bola, pergerakan, maupun penempatan posisi. Usai membeberkan teori, Timo mengajak para peserta untuk praktik ke lapangan rumput sintetis di Supersoccer Arena.

Selain itu, Timo juga memeragakan berbagai contoh program latihan yang tepat bagi pemain usia dini dan menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, kerja sama, serta kepemimpinan, bagi para guru. “Meski masih sebatas teori dasar, seorang guru olahraga harus berusaha membuat pelatihan bagi anak-anak itu menjadi hal yang menyenangkan,” imbuhnya.

Melalui program pelatihan ini, diharapkan dapat memperbaiki situasi sepak bola putri di Indonesia dan membuka akses bagi para calon pesepak bola putri untuk meraih beasiswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Diperlukan kedisiplinan diri yang tinggi, totalitas melalui latihan sendiri, semisal di rumah, sehingga para calon pesepak bola putri dapat mengoptimalkan potensi diri mereka dalam sepak bola dan juga mendapatkan bekal pendidikan yang baik.

Salah satu peserta “MilkLife Soccer Coaching Clinic”, Welly Elmando, juga mengapresiasi program pelatihan sepak bola ini. Menurutnya, ia dan para rekannya sesama guru mendapatkan ilmu yang sangat berguna selama pelatihan dan siap menerapkannya pada para siswi di sekolah mereka.

Program pelatihan sepak bola putri ini memang merupakan langkah awal yang sangat baik dalam membangkitkan kembali sepak bola putri di Indonesia. Dengan adanya program ini, para siswi di bangku SD sudah mulai diperkenalkan dengan teknik dasar sepak bola yang baik dan benar. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membuka akses bagi para calon pesepak bola putri untuk meraih beasiswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam upaya untuk membangkitkan sepak bola putri di Indonesia, memang perlu dilakukan pembinaan dan pengembangan yang baik dari level akar rumput. Sehingga, para pemain sepak bola putri dapat dikembangkan dengan baik dan mendapatkan bekal pendidikan yang baik pula. Langkah awal yang dilakukan oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Global Dairi Alami atau MilkLife ini merupakan sebuah langkah yang sangat positif dan layak untuk diteladani oleh pihak-pihak lainnya. Diharapkan bahwa program seperti ini dapat terus dilakukan dan semakin berkembang untuk membangkitkan kembali sepak bola putri di Indonesia.

Tinggalkan Balasan